Sabtu, 14 Mei 2011

cerpen : kesempatan kedua untuk mantan playboy dan mantan setia


KESEMPATAN KEDUA UNTUK MANTAN PLAYBOY DAN MANTAN SETIA

Akhirnya aku menjadi seorang siswa salah satu SMA di Anjir Km. 11, aku pun mendapat teman-teman baru, dan inilah awal aku menjadi seorang playboy, bukan niat untuk jadi seorang playboy, tetapi keadaan yang memintaku seperti itu. Karena aku baru putus dengan pacarku yang bernama Imah, yang wajahnya mirip dengan artis Ayu Azhari, aku berniat untuk mencari seorang pacar sebagai pengganti Imah, Suatu hari aku menyampaikan harapanku kepada seorang cewe pada awal bulan Februari, namanya Icha, yang nama aslinya adalah Rafika Fairus, entah kenapa bisa dipanggil Icha, kata teman-temanku wajah Icha mirip dengan Shiren Sungkar, setelah aku menyampaikan harapanku kepadanya, dia menanggapi harapanku, namun dia memerlukan waktu, dia mengatakan memuberikan jawabannya pada hari Valentine tanggal 12 Februari, karena jawaban yang menurutku cukup lama, dan takut ditolak, aku pun berinisiatif meminta kepada teman perempuanku bernama Thaibah, sekarang teman perempuanku ini telah menikah dengan pacarnya yang aku comblangin kepadanya, aku meminta bantuan kepadanya untuk comblangin aku dengan seorang cewe, yakni teman maulid habsyinya yang bernama Ina yang masih SMP di Km. 16..
Dengan bantuan dari teman perempuanku itu, mereka mengatur tempat dimana nanti aku akan menyampaikan harapanku ke cewe yang di comblangin mereka. Kemudian masuklah sebuah pesan dari thaibah kepadaku “adi, nanti hari kamis kita kerumah aisyah dipal 16, kami sudah atur semuanya”, dan aku menjawabnya dengan “OK”. Saat itu pun tiba, aku bertemu dengan sang cewe di rumah Aisyah, Aisyah adalah teman Thaibah disekolah. Dan disana aku menyampaikan harapanku untuk menjadi pacarnya, Namun hal yang sama juga terjadi, dia membutuhkan waktu untuk menjawabnya, namun dimalam harinya dia sudah menjawab harapanku kepadanya, bahwa dia menerimaku sebagai pacarnya. akhirnya aku mempunyai pacar yang bernama Ina.
Tidak kusangka pada hari Valentine, Icha menjawab harapanku, bahwa dia mengatakan menerima diriku sebagai pacarnya. Itulah mula-mula aku terperosok dalam gelombang playboy dengan memiliki dua orang pacar yang bernama Ina dan Icha.
Setelah beberapa minggu dari hari Valentine, aku bersama teman-temanku pergi ke Anjir Km. 1, di seberang kota Kapuas, Kalimantan Tengah. Kami kesana pergi untuk latihan main band, walaupun aku hanya ikut-ikutan saja, karena aku baru beberapa kali ikut main, dan belum mempunyai kemampuan seperti teman-temanku yang telah mahir menggunakan semua alat musik. Setelah selesai latihan band, kami pun pulang, namun ditengah perjalanan pulang, salah satu temanku yang bernama Aby, mengusulkan untuk mampir sebentar diwarung Kenanga Km. 8 Anjir, disana temanku bercanda kepadaku menyuruh menghubungi seorang cewe, yang bernama Rully yang biasa dipanggil teman-temanku Agnes Monica, karena wajahnya mirip-mirip dengan Agnes Monica. namun aku kabulin becandanya, aku minta nomor handphone cewe itu, dan aku mengirimkan pesan singkat kepadanya, dalam pesan singkat aku mengharapkan dia jadi pacarku dengan satu kesepakatan, tanpa sepengatahuan mereka, Rully pun menanggapinya dengan baik, akhirnya aku jadian dengan Rully juga tanpa sepengetahuan teman-temanku, saat itulah aku memiliki tiga orang pacar, yakni Ina, Icha, dan Rully.
Pada hari Selasa, saat disekolahan bersama teman baru bernama Raji, kami nongkrong di musolla sekolahan, karena sekolah kami bergabung dengan SMP, Raji menunjuk seorang cewe yang bernama Wati, Wati ini paras wajahnya dapat disandingkan dengan artis ibu kota, mirip Bunga Zainal, dia adalah adik kelas kami, dia baru kelas 1 SMP, katanya wati ini dekat dengannya. Namun Raji tidak punya perasaan lebih kepada Wati. Raji memiliki nomor handphone Wati , tetapi dia berikan nomor handphone Wati tersebut kepadaku, karena Raji pada saat itu masih belum memiliki handphone, berbeda dengan sekarang handphonenya model terbaru, layar “japai.”
Dari sanalah aku mengenal Wati, pulang dari sekolah, aku langsung menghubungi nomor handphone Wati yang diberikan Raji kepadaku saat disekolahan, aku kirim pesan singkat kepadanya, namun dia tidak membalas dengan jawaban sms, tetapi menjawabnya dengan layanan Call Me sebuah layanan salah satu Operator Selular. Dari jawabannya tersebut, aku mengerti pulsa dia sedang habis, karena aku belum kenal, aku tidak mengisikan dia pulsa, tetapi aku menggunakan salah satu layanan Operator Selular yang layanan tersebut dapat membuat orang yang didaftarkan dapat mengirim pesan singkat walau tidak punya pulsa, tetapi yang bayar adalah kita. Akhirnya dia menjawab pertanyaanku menggunakan layanan tersebut, malam yang diterangi Bulan Purnama aku berkiriman pesan singkat ria dengannya. Aku merasakan aku mengalami jatuh cinta yang berbeda kepada Wati, jatuh cinta yang sebenarnya menurutku.
Keesokan harinya, setelah pulang sekolah, akupun kembali menghubungi wati, entah kenapa aku menginginkan Wati menjadi pacarku. Ketika berkiriman pesan singkat itulah aku jujur, aku mempunyai tiga orang pacar, aku berjanji akan berhenti jadi seorang playboy, apabila dia menerimaku apa adanya. Dan diapun percaya kepadaku walaupun aku memiliki pacar tiga orang, namun aku berjanji kepadanya akan mengakhiri hubunganku dengan Ina, Icha dan Rully.
Entah kenapa juga, setelah aku memiliki wati, aku yakin untuk berprinsif didalam diriku, aku tidak akan menjadi seorang playboy lagi, dihari itu juga aku melaksanakan janjiku kepada Wati, bahwa aku akan mengakhiri hubungan ketiga pacarku yang dulu. Dengan berbagai alasan dan kejujuran, kepada Icha aku jelaskan aku tidak mau menyakitinya lama-lama karena aku seorang playboy, kepada Ina aku menerangkan aku mohon maaf telah menghianatinya. Syukur Icha dan Ina tidak membenciku, sampai sekarang pun aku masih berteman dengan keduanya. Namun kepada Rully, karena sebelum aku mengatakan ingin menjadi pacarnya, aku memberikan kesepakatan kepada Rully, bahwa hubungan kami tidak ada yang boleh tau, kalau sampai ada yang mengetahui, maka secara otomatis hubungan kita akn putus, dan ternyata dia menceritakan hubungan ini kepada temannya yang memberitahukan kepadaku. Dan secara otomatis lah aku putus dari Rully, pada hari itulah aku menjadi seorang laki-laki yang hanya mempuyai seorang pacar, Wati, seorang pacar yang menurutku adalah pacar yang terbaik untukku.
Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan aku lewati bersama wati, bahkan dua bulan setelah kami pacaran, aku mendapatkan adik yang telah lama aku idamkan, bahkan terlalu sayangnya aku kepada wati, nama adikku pun ku tambahkan nama wati di ujung namanya, ira rahmawati. namun suatu hari, hasrat seorang playboy dulu kembali muncul, aku membuat kesalahan dengan mengantar dan menjemput sekolah seorang cewe yang bernama Imah, dia adalah mantan pacar ku yang ketiga, karena nama pacar pertamaku adalah bernama ia,yang kedua adalah Iki dan yang ketiga adalah Imah. Dan akhirnya kabar itu pun sampai kepada pacar tersayangku Wati, dia pun marah besar kepadaku, namun aku memohon maaf dengan penuh keikhlasan, akhirnya Wati pun luluh. Dia memberikan kesempatan kepadaku untuk berubah, aku semakin mencintainya karena dia adalah wanita yang mau memberi kesempatan kepadaku. Sehingga Hubungan kami pun kembali baik.
Ditahun kedua, hubungan kami pun masih baik-baik saja, sampai suatu hari di sore hari menjelang magrib, seorang Ibu yang bernama Hj.Irus dan anaknya yang bernama Nisa mampir kerumahku karena kemagriban, ibu ini adalah teman ibuku saat pergi haji, jadi menumpang salat Magrib dirumahku, ibunya Nisa yang menurutku orang suka bicara tiba-tiba menanyakan sesuatu kepadaku “Dimana ding urang ada bajual pulsa”. Karena saat itu aku berjualan pulsa elektrik kecil-kecilan, kukatakan “Ulun bajualan pulsa cilai”.Maka aku isikan pulsa ibu itu, namun pada saat itu, aku juga meminta nomor handphone anak beliau yang bernama nisa. Karena menurutku dia juga tidak kalah cantik dengan pacarku wati, disanalah kenapa sifat playboyku kembali timbul, bermodal nomor handphonenya, aku berkirim pesan singkat dengannya tanpa sepengatahuan Wati.
Setelah beberapa minggu, benarlah pepatah orang dulu, “Sepandai-pandainya tupai baluncat, pasti kaina gugur jua”. Akhirnya Wati mengetahui bahwa aku sering berkiriman pesan singkat dengan seorang cewe, namun kujelaskan dia adalah keluargaku, karena Nisa memang keluargaku, walaupun keluarga jauh sebenarnya. Namun aku tetap merasa bersalah kepada Wati karena aku tidak meminta ijin kepadanya. Namun hubungan kami tetap baik, karena pengertiannya itulah aku berprinsif tidak akan menjadi playboy dan aku semakin, semakin, dan semakin mencintainya.
Saat dua setengah tahun aku pacaran dengan Wati, aku telah berubah 100%, aku tidak lagi menjadi seorang playboy, semua ini karena dukungan dari pacarku Wati. Dialah kebahagiaanku, dialah senyumanku, dialah kehidupanku.
Aku telah menjadi siswa SMA kelas 3. Tibalah saatnya kami pengumuman kelulusan Ujian Nasional dan umumnya, aku sangat berbahagia, karena aku mendapat nilai UN tertinggi disekolahanku, dan aku mendapat rangking satu dikelasku. Dan guru-guru pun akan megadakan jiarah ke tempat-tempat makam ulama besar di Martapura, Rantau dan Kelampaiyan. Pada saat jiarah itu, tiba-tiba ditengah perjalan jiarah, sebuah pesan singkat dari seorang wanita yang bernama Nisa, si anak Hj.Irus masuk kedalam inbox pesan ponselku, dia minta temenin berkiriman pesan singkat denganku, jujur aku memang ada rasa kagum kepadanya, rasa suka kepadanya, tetapi tidak ada rasa untuk memiliki dia, rasaku ini seperti rasa seseorang yang melihat kekuasaan tuhan menciptakan manusia yang berbeda-beda, cantik dan kurang cantik dan lain-lain bentuknya dan rasa suka melihat pemandangan yang diciptakan tuhan di alamnya.tetapi karena aku sudah sangat bahagia memiliki seorang Wati.seperti seseorang yang memiliki motor sendiri, walau pun ada motor baru keluar, aku tidak pengen memiliki lagi, karena menurutku motorku sendiri telah kumodifikasi yang membuat tampilannya lebih dari motor yang baru keluar dari pabrik. Begitulah prinsif cintaku kepada wati sekarang. Didalam pesan singkat nisa kepadaku, dia mengatakan dia mencintaiku, dia mengajak diriku untuk bertunangan. Namun sms itu kubalas dengan kata-kata bijak. Aku tidak bisa menerimamu, karena aku sudah memiliki seorang pacar, aku tidak mau menghianatinya. Makin kuat prinsif cintaku seperti seseorang yang memiliki motor sendiri, walau pun ada motor baru keluar, aku tidak pengen memiliki lagi, karena menurutku motorku sendiri telah kumodifikasi yang membuat tampilannya lebih dari motor yang baru keluar dari pabrik. Bahkan kalau motor baru itu mau diberikan, aku akan menolaknya karena tidak mau menduakan motor kesayanganku. Begitulah rasa sayang dan cintaku kepada Wati yang telah memberikan kepercayaannya kepadaku.
Tepat jam 10 malam, dalam keadaan cuaca hujan, kami akhirnya kembali ketempat asal kami, anjir tercinta setelah sehatian berjiarah. Namun karena malam dan cuaca dalam keadaan hujan lebat, aku takut pulang kerumah, akhirnya aku bermalam dirumah teman karibku bernama Amat.keesokan harinya baru aku pulang kerumah.
Setelah melewati masa pacaran yang cukup lama dengan di isi masalah-masalah kecil seperti jerawat –jerawat kecil yang terkadang tumbuh diwajahku yang dapat ku atasi dan bisa hilang sendiri.
Ditahun ketiga hubungan kami, aku telah menjadi seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, di semester pertama aku mendapatkan hasil IP 3,40. Cukup memuaskan bagiku. Namun dipandang berbalik dengan hubungan cintaku, hubungan kami semakin kurang harmonis, penyebabnya adalah kurangnya komunikasi dikarenakan padatnya jadwal kuliahku, hanya pada malam hari kami intensif berkomunikasi lewat pesan singkat, karena aku terkadang kuliah masuk pagi terkadang sore, sedangkan dia pagi sekolah, siangnya mengantar adiknya sekolah. Aku merasakan sedikit ada perubahan didalam dirinya, ketika berikiriman pesan singkat dengannya, dia mengatakan pengen beli baju baru lagi, tetapi dimarahi orang tuanya karena dia baru beli baju juga yang masih bagus, dan aku memberikan saran kepadanya bahwa lebih baik memakai baju yang ada, baju yang masih baik, bagus dan baru, kenapa harus beli lagi, dia mengatakan karena baju baru yang ingin dibelinya ini lebih bagus dari yang baru dia beli. Padahal biasanya tidak bisa seperti itu. Dia biasanya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang dimilkinya.
Mungkin dari situlah sebuah peristiwa yang membuatku stres berat, saat pukul 02.15 siang aku mengirimkan pesan singkat kepada pacarku wati, menanyakan kabarnya, diapun membalas pesan singkatku dengan mengatakan kabarnya baik-baik saja dan mau tidur dan istirahat dulu. Namun, ketika sorenya sekitar pukul 04.50 sore aku hendak bermain bola bersama teman-teman, karena jadwal kuliah kosong jadi aku sempatkan bermain bola, tiba-tiba masuklah sebuah pesan singkat dari temanku bernama Rudy, dia mengirimkan pesan kepadaku “adi,jagai funk pcr qm tu, jgn smpai tman mkan tman”. Aku pun membalas pesan singkatnya untuk meminta penjelasan apa maksud pesan singkatnya. Dia menjelaskan bahwa dia memergoki pacarku wati berpelukan dengan amat teman karibku, teman yang aku anggap keluargaku sendiri, teman tempat aku bermalam pulang dari jiarah, Teman yang sangat aku percaya. Aku langsung drop dan kubatalkan main bola karena hatiku remuk, walaupun belum kubuktikan, aku pun langsung menuju ketempat kejadian perkara, kerumah temannya wati, yakni rumah rika. Karena dia mengatakan disiang hari bahwa dia ingin tidur dan istirahat, tetapi kenyataanya dia kerumah rika. Dan ternyata yang dikatakan Rudy semuanya adalah benar, akupun meminta penjelasan darinya, dia tidak mengakui semuanya, hatiku hancur, remuk tak berwujud, pikiran ku berputar-putar dalam lingkaran setan, aku tidak menyangka pacar yang selama ini membuatku berubah menjadi playboy, sekarang dia yang menghianatiku, aku tidak bisa menahan emosiku lagi, ketika hari menjelang magrib, aku datang kerumahnya untuk meminta penjelasan, namun dia masih tidak mengaku dia menghianatiku, yang membuat emosiku semakin membuncah seperti gunung merapi yang sedang meletus mengeluarkan lahar panasnya dan lahar dinginnya, terucaplah kata PUTUS dari mulutku, karena aku tak tahan menerima keadaan pacar yang sangat aku sayangi, cintai dan aku banggakan meghianatiku, dengan cara berselingkuh dengan teman karibku, teman dekatku. Betapa hancur hatiku, air liur langsung menjadi pahit, air mata menjadi emosi,air peluh menjadi lelehan timah panas yang mengalir keseluruh badan. Peristiwa yang tidak kusangka-sangka , lebih dari peristiwa aku kehilangan dompet berisi sim, ktp dan stnk seminggu sebelumnya. Apakah peristiwa kehilangan dompetku adalah penanda aku juga kehilangan pacar yang sangat kusayangi, seperti aku kehilangan STNK kendaraanku sebagai tanda pemilik kendaraan. Yang paling tak kusangka, STNK hidup yang kumiliki di ambil teman karibku sendiri. Masalah yang tidak lagi seperti jerawat kecil diwajahku, tetapi tomur besar diwajahku telah tumbuh. Wati juga merasa dirinya ngedrop setelah rahasianya terbongkar,dan aku mengatakan bahwa kami harus berpisah. Setelah magrib, wati memutuskan untuk pergi kebanjarmasin bersama bapaknya. Dia mengatakan ingin jauh dariku.
Dimalam harinya aku mengirimkan pesan singkat kepadanya untuk meminta penjelasan kembali, dan akhirnya dia mengakui bahwa dia memang menaruh hati kepada amat, dan mengakui bahwa mereka menjalani hubungan tanpa status. Yang membuat aku langsung terdiam dengan memendam rasa kekesalan seperti orang lagi kecopetan intan berton-ton beratnya. Dan merasa bingung kenapa sampai teman karibku yang mengambil pacarku, kekesalanku sangat membuatku kehilangan semangat cinta kasih sayang. Wati mengatakan kepadaku semua ini karena aku, dia merasa aku kurang memperhatikannya. Dan dimalam itu juga aku mengirimkan pesan singkat kepada orang tuanya bahwa aku tidak bisa lagi menjaga wati seperti janjiku kepada ibunya wati diawal aku pacaran dengan wati karena watinya sendiri yang tidak mau aku jaga lagi. Namun aku tidak mau mengatakan bahwa ada laki-laki yang telah menggantikan aku sehingga aku harus berpisah dengannya. Karena aku tidak ingin wati dianggap tidak baik orang tuanya, biarlah aku yang tau kenapa aku memutuskan harus berpisah. Karena aku merasakan sudah ada yang berbeda, mungkin karena asas manfaat yang aku berikan kurang kepadanya , kurang perhatian, tidak bisa menjemput dan mengantarnya. Hadirlah Amat yang mempunyai perhatian lebih dan bisa menjemput dan mengantarnya sekolah yang membuatnya berpaling dariku, begitulah pikiran yang hinggap di otakku seperti dia memiliki sebuah baju yang masih bagus, tetapi karena jarang terpakai, maka ia menginginkan baju baru lagi.
Aku masih tetap terdiam, aku merasakan diriku seperti orang yang menangkap Ikan, dan mendapatkan Ikan yang sangat cantik, bagus, baik dan tidak susah dipelihara, ikan itu kuletakkan di akuariumku, dengan Air yang bersih. Ke mudian suatu hari ada orangyang datang kerumahku, teman dekatku sendiri,Amat. dia membawa akuarium kerumahku tanpa sepengetahuanku, akupun tidak merasa curiga, mungkin karena akuarium yang dibawa temanku lebih bagus memang disengajakan untuk mengambil Ikan yang sangat cantik, bagus, baik dan mudah dipelihara milikki untuk dia pelihara. Dan karena ikan yang kupelihara merasa dia kurang diperhatikan, padahal aku selalu mengganti airnya, memberikan sirkulasi oksigen yang cukup untuknya dan membersihkannya. Tetapi Ikannya melompat ke akuarium yang telah disediakan temanku.
Dan aku merasa tidak mendapatkan keadilan dan kebenaran dengan peristiwa ini, aku merasa diriku orang yang membeli sebuah motor dengan cara kredit, aku selalu membayar uang bulanannya. Walaupun aku terkadang bayar di akhir waktu terakhir pembayaran, tetapi tidak pernah telat. Tetapi kenapa kendaraanku masih ditarik. Tidak ada keadilan bagiku. Aku juga tidak menyangka teman-temannya juga ikut bersekongkol menyediakan tempat untuk Wati bertemu dengan Amat dan tidak memberi tahu aku tentang bagaimana hubungan mereka.
Keesokan harinya, Emosiku masih tidak bisa kuhilangkan, karena wati seperti merasa dirinya benar. Yang membuatku semakin tidak bisa memaafkannya. Setelah salat Magrib, aku membaca salah satu surat Al Quran, surat Yasin, yang memang sudah menjadi kebiasaanku. Namun saat aku membaca surat Yasin tersebut, aku merasakan diriku mendapatkan ketenangan pikiran dan jiwa. Setelah membaca surat Yasin, aku mengirimkan pesan singkat kepada temannya Wati yang menyediakan tempat Wati dan Amat bertemu, Rika. Aku meminta kejujurannya, dari sanalah aku mengetahui semua rahasia yang selama ini Wati sembunyikan dariku. Wati memang telah menjalani hubungan tanpa status dengan Amat baru setengah bulan ini. Dan pernah keluar malam untuk makan malam di Km. 8.
Setelah salat Isa, aku merenung berusaha mencari hikmah yang dapat ku ambil. Aku merasa diriku telah mendapatkan KTP yang baru dengan nama jomblo, dan mendapatkan SIM yang baru dengan nama surat ijin mencari. Namun aku belum berniat untuk membuat STNK baru, aku sangat sayang dengan STNK hidup yang di ambil temanku. Aku belum bisa menggantinya dengan yang baru. Dimalam itu aku berkiriman pesan singkat dengan Rika, aku mengatakan kepadanya aku kayanya ingin membeli motor baru saja dengan cash, tidak kredit lagi karena takut di ambil orang lagi. Namun hatiku masih teringat Wati, Wati, dan Wati. Kemudian masuklah pesan singkat dari Wati, dia menyadari dan mengaku dirinya salah dan hilaf kepadaku, dia meminta kesempatan sekali kepadaku untuk memperbaiki kesalahannya dan dia tidak akan lagi mengulangi kesalahannya. Aku yang sangat sayang dan cinta kepadanya, dan berusaha untuk mencoba bersikap adil kepadanya karena aku juga pernah diberinya kesempatan yang dapat merubah seorang playboy menjadi seorang yang setia, pikiran itulah yang membuatku memberikan kesempatan kepadanya seperti dia memberikan kesempatan kepadaku agar lebih baik, aku mencoba menjadi seorang yang tidak buta dengan balas budi, aku mencoba untuk memberikannya kesempatan satu kali dengan syarat berjanji tidak akan melakukan hal yang sama dan memberikan penjelasan kepada orang tuanya bahwa kami telah bersatu kembali. Aku menginginkan Wati yang dulu, Wati yang mengerti aku, setia dan dapat membuat seorang playboy menjadi seorang yang sangat setia. Karena menurutku lebih baik mantan playboy dari pada mantan setia.
Satu hari kemudian aku merenung kembali, aku merasakan sekarang aku mendapatkan kembali STNK ku yang dulu hilang telah kembali. Sama halnya ada pepatah, ada udang dibalik batu, pepatah itu memang menyakitkan kalau ada yang sembunyi-sembunyi. Namun aku dapat mengambil hikmah dari pepatah itu dengan cara aku mengambil udang dibalik batu untuk kujadikan udang goreng yang enak untuk dinikmati.
Dihari itulah aku meminta wati untuk memberi tahu orang tuanya bahwa kami telah kembali bersatu dengan prinsif yang sama, dengan cinta yang sebenarnya. Dengan sayang sebenarnya dan memanfaatkan kesempatan yang sebenarnya.